"Jalan sendiri apa pakai paket tour?"
"Bagi itin doong"
"Abis budget berapa ke jepang?"
hm, kalau di tanya budget emang jawabannya relatif. Tergantung mau kemana, sejauh apa dan pakai transport apa. Bisa murah bisa juga mahal. Jepang banyak kok ngasih pilihan tiket terusan yang affordable bahkan nilai pakainya jadi lebih banyak dibanding harga belinya. Beberapa macam tiket terusan yang saya pakai saya tulis disini
Postingan kali ini saya akan share itineray dan budget yang saya habiskan selama 14 hari dengan rute Tokyo (Area yamanote & sekitar) - Kawaguchiko - Tokyo - Ibaraki (Hitachi Seaside Park) - Tokyo - Nagano - Tateyama Alpine Route - Kanazawa - Shirakawago - Kanazawa - Kyoto - Osaka
Rute yang dilalui selama 14 hari di jepang |
Itinerary saya lampirkan Ekspektasi awal dengan Realita yang terjadi
Kiri ekspektasi. Kanan realita. klik gambar untuk memperbesar |
Bisa di lihat dari tabel di atas yang paling banyak perubahan adalah itin di Tokyo. Semua nya unpredictable baik karena delay yg membuat mundur semua rencana, cuaca hujan (ataupun kesiangan) sampai ke Fujikyu Highland yang ternyata sedang dalam regular holiday (tutup) karena kami lupa cek web nya padahal lokasi jauh banget yang berakibat harus mengorbankan beberapa itin lain. Jadinya di Tokyo masih kurang puas. huhu, di suruh balik lagi rupanya
Tips bikin itinerary :
sesuaikan tujuan dengan pass yang digunakan, misal hari pertama kedua pakai subway pass maka pergi ke tempat yang di lalui subway dulu
Dalam 1 hari lebih baik kunjungi tempat yang berdekatan lebih dulu, biar gak habis waktu dijalan. Memang sih semua kereta di jepang cepet dan tepat waktu tapi perhitungkan waktu nyasar, dan waktu tempuh, di sana waktu 1 jam gak berasa.
Pastikan bahwa tempat yang dikunjungi tidak tutup. Kebanyakan tempat wisata di Jepang sudah ada punya web jadi ada baiknya cek dulu di malam sebelum berangkat, apes kalau udah jauh-jauh sampai di tujuan malah gak buka
Estimasi budget
Kira-kira butuh berapa sih mau ke jepang? Menurut saya sih, kalau tujuan nya cuma sightseeing aja di seputar Tokyo dan gak masuk wahana (universal studio, fujikyu highland, disney) bisa jauuh lebih murah. Apalagi banyak tempat wisata yang free kl di kyoto seperti fushimi inari dan arashiyama bamboo. Bisa banget di bawah 10juta.
Tapii kalau pakai alasan "mumpung ke jepang" pasti maunya ke tempat yang jauh-jauh. Kalau udah jauh pasti transportnya juga lebih mahal. Pengeluaran transport saya selama 14 hari di jepang termasuk cukup lumayan ( tetep lebih murah dibanding paket tour) meskipun bukan gaya backpacker amat tapi juga jauh dari mewah, istilahnya flaschpacker (pembelaan)
Saya mayan banyak keluarin budget untuk ke tateyama kurbe alpine route dan shirakawago *kalau bukan dari hasutan temen-temen seperjalanan yang bilang mumpung ke jepang π* total kena 25ribu yen hampir 3jt rupiah. sebenarnya bisa lebih murah lagi asal dengan transport yang lain (bis atau kereta biasa).
Budget belum termasuk oleh2 & tiket flight Detail penggunaan transport klik disini |
Di bagian bawah tabel transport ada pengurangan biaya transport kalau gak ke alpine Route dan shirawakago, dengan 25ribu yen (kalau di kurs hampir 3jt) udah bisa explore Tokyo, Kyoto, Osaka.. lebih murah dibanding pakai JR pass. Masih affordable kan. Sisanya silahkan di oprek-oprek sendiri.
Budget ini belum termasuk tiket pesawat pulang pergi. Karena harga tiket sangat variatif mau yang full service atau low cost. Dari harga 3juta pulang pergi juga ada. Saya sendiri kemarin gak kebagian tiket promo alias belum tau triknya. Jadi berangkat pakai Garuda jkt-haneda pulang pakai air asia osaka-kl nyambung lagi pake MH ke jkt. Harganya? Gak usah di tanya ya.. soalnya promo-promo tiket yang kita tau setelah beli tiket berangkat bikin sakit hatik πππ
Tips dapet tiket murah adalah beli langsung tiket pulang pergi. ternyata harga tiket pp dari kota yang sama bisa jauh lebih murah di banding dari kota yang berbeda. Misal jkt-haneda pp atau jkt-osaka pp pakai maskapai full service termurah bisa di 4jutaan (rata2 promo 5jtan) sedangkan budget airline bisa di 3jutaan.
Akomodasi juga turut andil dalam besaran budget, tinggal di hostel atau sharing apartemen juga lebih murah dibanding tinggal di Hotel.
Akomodasi yang saya pakai selama di Jepang
Shinjuku (Daerah shin-okubo) 4 malam pakai airbnb
nagano 1 malam di worldpecker hostel via booking.com
kanazawa 1 malam di khaosan kanazawa hostel via traveloka
kyoto 3 malam di K's house backpacker hostel via traveloka
osaka (daerah matsuyamachi) 4 malam pakai airbnb
Kalau urusan makan itu urusan perut masing-masing sih.. tapi emang makan besar di jepang itu mahal. semangkuk ramen pasti harganya lebih dari 600 yen, paling affordable makan di yoshinoya 350 yen udah bisa makan. Jadi mensiasatinya adalah beli onigiri atau bento set di minimart (Lawson, Family mart, seven eleven). Kami pun gak sempet makan kalau pagi-siang karena fokus di itin, jadi beli bekal terus makan di jalan, baru sempet makan berat pas malam hari. Bahasan kuliner akan saya bahas postingan sendiri.
Yang bikin boros dan pengeluaran ga terkontrol itu sebenarnya adalah jajan gak penting kayak snack dan eskrim2 cone yg unyu itu. gak sadar ngeluarin recehan 100, 500 yen. Padahal nilai recehan 500 yen kl d rupiahin hampir 60ribu. Efek kebiasaan megang receh d indonesia gak ada artinya, di jepang jadi ga terkontrol (ini berbahayaa). Belum lagi pernak-pernik lucu d daiso atau 3coins, dan toko-toko mainan/ capsul game yang minta d beli.
Selain budget selama di jepang. Siapin juga budget sebelum keberangkatan seperti biaya urus visa dan simcard/sewa wifi router.. saya sendiri karena domisili di luar jawa nitip urus visa d HIS travel surabaya dengan biaya 560ribu (termasuk ongkir)
untuk keperluan mobile network (atas saran temen) saya beli simcard xl dan mendaftar xl pass dengan budget 400ribu rupiah , masih ada sisa pulsa (dapet 4gb di 3G/4G dan 15gb di 4G), masih lebih murah dibanding sewa wifi dari indonesia. Kalau mau press budget lagi, bisa manfaatin fasilitas wifi free di jepang.