Sepulang dari Wae Rebo, trip selanjutnya adalah berlayar mengarungi lautan Komodo selama 4 hari 3 malam, atau bahasa kecenya Live on Board (LOB). Jadi selama 4 hari 3 malam itu kita hidup di kapal, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, makan, mandi sampe buang air semua kegiatan dilakukan di kapal. Awalnya pusing karena harus adaptasi goyang-goyang di laut, tapi setelah 2 hari melaut, di darat malah goyang, enak di laut.
Untuk pemilihan kapal, hasil survey di dunia per'cat-per'an, googling sana sini, dan menyesuaikan budget ala backpacker yang tidak mewahh tapi tetap bisa dapet kenyamanan. Pilihan kami jatuh ke kapal Pak Mat yang paling banyak tercantum di blog traveller. Kami hub pak Mat dari sebulan sebelum keberangkatan untuk cocokin jadwal dan jumlah penumpang.
Malam sebelum LOB kami menginap di Bajo View, sebuah penginapan unik berkonsep 'camp' atau tenda mini. Hanya dengan 85-95K per orang/malam kita bisa menikmati pemandangan dermaga labuan bajo yang ciamik dari ketinggian.
Malam itu kami belanja logistik untuk LOB, meskipun makanan di kapal disediakan, tapi bawa cemilan sangat direkomendasikan, karena selama lob kita akan snorkling, treking, snorkling, treking lagi dijamin cepet laper. Kami juga ketemuan sama Pak Mat, diskusi tempat-tempat yang mau di kunjungi (dipisah mana yang wajib dan sunah), di hari keberapa aja, biaya lain yang harus di bayar seperti tiket masuk Taman Nasional dan beresin urusan Wira yang mau dive juga. Asik banget Pak Mat ini diajak diskusi, beliau juga janji bakal ngajak kita ke spot yang belum banyak orang tau
view receptionist |
spot cucok utk bengong |
inside regular tent |
Malam itu kami belanja logistik untuk LOB, meskipun makanan di kapal disediakan, tapi bawa cemilan sangat direkomendasikan, karena selama lob kita akan snorkling, treking, snorkling, treking lagi dijamin cepet laper. Kami juga ketemuan sama Pak Mat, diskusi tempat-tempat yang mau di kunjungi (dipisah mana yang wajib dan sunah), di hari keberapa aja, biaya lain yang harus di bayar seperti tiket masuk Taman Nasional dan beresin urusan Wira yang mau dive juga. Asik banget Pak Mat ini diajak diskusi, beliau juga janji bakal ngajak kita ke spot yang belum banyak orang tau
Besok pagi kami janjian ketemu di dermaga jam 9 pagi. Gak jauh tempatnya dari bajoview, hanya 10 menitan jalan kaki, kalau males bisa juga naik ojek.. tarif flat jauh dekat 5ribu siang, 10ribu kalau malam. Wira udah duluan jalan sama pak Mat karena harus survey dive club yang pas schedule nya sama trip kami, pokoknya beres kl sama pak Mat semua dibantuin. Dan tepat sebelum berangkat kami di bagiin satu-satu kain syal khas Flores, wuihh pak mat tau aja properti buat narsis hehe..
DAY 1 LOB
Kelor (Snorkling - Treking) - Manjarite (Snorkling - Treking) -Kalong (Sunset)
Hari 1 kami mengunjungi Kelor (Snorkling & Treking)
Pulau pertama ini cukup dekat dari labuan bajo, tak sampai sejam berlayar kami sudah sampai di pulau mini yang punya bukit kecil. Matahari tepat di atas ubun-ubun saat itu. Rasa agak malas mulai menghantui untuk tidak naik ke bukit, di tambah kaki yang lumayan cenut-cenut paska treking Wae Rebo. Tapi.. kapan lagi coba ke sini.. Jadi kami semua semangatt mendaki sampai puncak di siang bolong !!
Setelah treking baru kemudian kita basah-basahan liat ikan-ikan lucu.
Udah puas, kita mentas.. dan langsung disambut makan siang. Menunya lengkap.. nasi, lauk 2 jenis, sayur 2 jenis dan tak lupa buah segar di penghujung makan siang. Langsung serbu dengan brutal. Oh ya, di kapal pak Mat air panas di termos selalu ready berikut gelas, gula, teh, kopi dan susu kental manisnya. Urusan air mineral gak perlu khawatir kurang, Ruteng (selalu) setia menemani .
Setelah kenyang makan siang, kami lanjut ke Pulau Manjarite. Perut penuh dan belum terbiasa goyang di kapal membuat perut saya agak sedikit mual, apalagi pakaian basah ditambah kena angin.. haduhh menggigil badan saya yang kurang lemak ini. Saya putuskan untuk naik ke dek atas, sambil tiduran di kasur mini berselimutkan pelampung. Beruntung gak mabok. hehe
Sampai di manjarite kami langsung nyebur ke laut untuk snorkling.. di pulau ini karangnya banyak dan warna warni. Sayang airnya agak surut dan dasarnya dangkal jadi harus ekstra hati-hati saat snorkling baik dengan atau tanpa fin biar gak matahin karang. Kaki saya juga sempat nyerempet karang sedikit. hikss maafkan sayaaaa. Setelah snorkling, beberapa teman memilih untuk treking ke puncak bukit yang areanya sudah di sewa dan dipasang papan reklame oleh salah satu resort mewah di Flores. Saya memilih untuk mandi kecil aja di kapal *oh iya kl di kapal apalagi yang tipe LCC gini mandinya harus iritt karena persediaan air bersih gak banyak*
Sambil nunggu sore kami nongkrong cantik di jembatan kayu. Berasa private island lah kita piknik di sini, lalu muncul kedatangan snack sore berupa pisang goreng panas... aihh bahagia itu sederhana
pisang goreng anget ! Rasanya biasa, momentnya luar biasa |
mulai gelap kami lanjut ke pulau Kalong untuk melihat sunset sekaligus kelelawar yang keluar dari habitatnya setelah matahari terbenam untuk mencari makan. Kami juga dapet bonus liat lumba-lumba yang ikut berenang bersama kapal kami menuju Kalong. Rupanya pulau kalong ini adalah sebuah pulau kecil yang ditumbuhin pohon bakau (mangroove) yang dihuni oleh ribuan kelelawar makanya disebut pulau Kalong.
DAY 2 LOB
P. Rinca (treking lihat Komodo) - Pulau Padar (treking - snorkling)
Bangun pagi pertama di hari kedua LOB, setelah subuh kami menunggu matahari terbit, gak tidur lagi.. sebab pagi terlalu berharga untuk dilewatkan dengan tertidurr.. (tumbeenn)
Best moment saat matahari terbit sambil ngopi/ngeteh/ngeteh susu cantik, dan tentunya sarapan. menu pertama kalau gak salah inget pancake pisang dan nasi goreng omelet juga mi goreng. Setelah kenyang kami cus ke pulau Rinca untruk melihat komodo.
Gak afdol kan kalau ke Flores gak mengunjungi makhluk langka yang cuma satu-satunya ada di dunia ini, salah satu predator buas versi mini dinosaurus dan kawan-kawannya. Masih pagi saat itu dan kami belum sampai ke loket penjualan tiket masuk tapi sudah dihadang beberapa komodo yang jalan menuju arah kami. Huaa.. langsung terdiam seketika, bingung mau kemana.. makhluk kecil tapi buas ini cukup membuat kami bergidik saat ia lewat. syukurr doi lewat juga lalu kami jalan lagi.. lalu tampak gundukan seperti pohon mati di depan sana. Tak yakin dengan yang kita lihat rupanya semakin dekat pohon itu adalah komodo gede yang lagi bobo cantik. Huaahh.. perlahan tapi pasti kami langsung gercep (*gerak cepat) tanpa suara.
Sampai di loket, kami membayar tiket masuk yang ternyata banyak banget pritilannya, kami juga membeli tiket masuk ke Pulau Komodo sekalian untuk hari berikutnya. Karena peraturan perairan di komodo ketat. Jika kita melintas tanpa beli tiket alamat kena sanksi kapalnya. Karena jumlah kami 9 orang maka akan ada 2 ranger yang menjaga dan memandu kami. Oh ya, kami memilih short trek saja, karena menurut ranger di Rinca cukup dengan short trek udah bisa dapet view landscape juga komodo. Dan benar saja, komodonya pada keluar semua, gegoleran di tanah, kami juga beberapa kali papasan jalan dengan komodo yang tetep bikin kita bergidik dan menyingkir gara-gara sikomo lewat (daripada di terkam). Di taman nasional ini semuanya dibiarkan alami agar insting berburu sikomo tidak hilang, mereka tidak pernah diberi makan secara cuma-cuma. Rantai makanan masih berlaku disini. Komodo tetap makan dari hasil berburu kerbau yang hidup di pulau ini. Unik dan asik pokoknya mempelajari perilakunya.
printilan tiket masuk Pulau Rinca *belum termsuk ranger dan treking di P. Komodo |
Setelah Rinca kami menuju Padar, pulau ini agak jauh ditempuh sekitar 1 jam 30 menit. Kami akan menghabiskan waktu sampai sore di sini, karena akan ada 3 spot di Padar yaitu Pink Beach Padar dan karang Batu Wajik, snorkling lalu setelah agak sore sekitar jam 16 kami trekking ke Puncak Padar untuk liat view 3 pantai yang lagi hits itu sambil nunggu sunset
batu wajik padar |
Pink Beach Padar |
sunset view Padar |
DAY 3 LOB
Desa Komodo - Pink Beach Komodo (Snorkling) - Manta Point (Snorkling) - Gili Lawa Darat (Treking)
Hari ketiga kegiatan kami masih sama, nunggu sunrise - coffee morning - sarapan, menuju ke Pink Beach Komodo (Loh Namu) yang lagi - lagi serasa pantai pribadi karena cuma ada kami di sana.
beningg |
pasir pink dari coral merah ini |
Setelah puas snorkling dan malas-malasan di pantai Pink kami balik lagi ke Desa Komodo. Berhubung jumat kami putuskan untuk menunggu bagi teman laki-laki yang muslim untuk ibadah jumatan, sedangkan sisanya numpang mandi di tempat warga sambil pak Mat loading air bersih di kapal. Kami yang cewek dapat tumpangan mandi di homestay Pak Haji Salam yang juga superr ramah dan baik. Dikasih tumpangan istirahat tidur, mandi, dikasih cemilan pula. Beliau juga punya kapal untuk disewakan keliling pulau tapi tanpa fasilitas kamar tidur, cocok banget buat yang menghindari terombang-ambing di lautan. Di akhir halaman saya infoin cp nya deh.
Kami memutuskan untuk tidak trekking lagi di Komodo, karena udah kenyang liat komodo yang bejibun di Rinca. Setelah dari desa Komodo, kami lanjut ke Manta Point dan sayang sekali karena sudah siang dan arus kencang, kami kurang beruntung karena tidak ada Manta yang muncul di permukaan, cuman liat 1 biji aja itupun samar-samar di dasar laut (harus coba lagi tahun depan), dijalan menuju Manta Point kami juga melewati Pink Beach yang sering di singgahi orang-orang, tapi kita liat dari jauh aja gak ikutan mampir. tampak sudah banyak kapal yang sandar dan tentunya pasti gak private. (sombhong ini mentang-mentang udah kenyang liat pink beach).. lalu kami menuju Gili Lawa Darat untuk trekking sambil liat sunset.
Treking lagi di Gili Lawa Darat.. cukup lumayan capek dan mblenger sama treking tapi ini salah satu bukit hits, jadi gak boleh lewat dan haruss sampai puncak.. ada 2 jalur menuju puncak, jalur pendek tapi curam dan jalur panjang tapi landai. Kami memilih yang curam untuk berangkat dan landai untuk pulang, agar bisa menikmati waktu sunset lebih lama di atas
Treking lagi di Gili Lawa Darat.. cukup lumayan capek dan mblenger sama treking tapi ini salah satu bukit hits, jadi gak boleh lewat dan haruss sampai puncak.. ada 2 jalur menuju puncak, jalur pendek tapi curam dan jalur panjang tapi landai. Kami memilih yang curam untuk berangkat dan landai untuk pulang, agar bisa menikmati waktu sunset lebih lama di atas
trek ke puncak gili lawa darat |
view di tengah jalan |
Puas sunset-an, bikin video dan foto-foto, kami turun di trek lain yang lebih landai tapi waktu tempuh lebih panjang.
Malam itu kami langsung berangkat ke secret point.. untuk liat stingless jelly fish ! yak, mungkin sudah banyak spot di indonesia yang punya stingless jelly
fish termasuk di komodo ini. Tapi biarlah sedikit saja yang tau.. biar
habitatnya gak terusik. Malam pelayaran ini yang paling menegangkan dibanding malam sebelumnya, karena tempatnya jauh dari pulau sekitar, ombak nya juga lumayan besar.. untuk mencairkan ketegangan kami berkumpul di dek depan sambil nyanyi lagu-lagu era 90an, seru !
DAY 4 LOB
Sebayor (snorkling) - Kanawa (snorkling - treking - leyeh2) - Bidadari (snorkling- leyeh2)
Sebayor (snorkling) - Kanawa (snorkling - treking - leyeh2) - Bidadari (snorkling- leyeh2)
Hiks hari terakhir LOB.. sunrise terakhir.. sedihhh..karena harus mengakhiri liburan ini..
Pagi ini kami ke Sebayor untuk oper wira ke kapal Dive nya kami snorkling juga disini, sambil nunggu Wira kami main ke Kanawa untuk trekking bagi yang masih sanggup dan snorkling lagii (disini spot bintang laut terbuanyaak dan cantikk), di Kanawa bisa juga leyeh-leyeh di gazebo karena ada resort (tentunya harus pesan makan/minum dulu ya biar gak d usir sama penjaganya). Saya, bang ruben, budi, cayi dan vici ditemani bang Hanes masih sanggup (disanggup-sanggupin) treking ke atas bukit Kanawa di tengah hari bolong.. asli siang itu anginnya irit banget.. kebayang kan panas tapi gak ada angin. Setelah treking, pada nyemplung untuk snorkling, kalau saya, budi dan kak de udah males kena air jadi nonton mereka aja main air.
Pagi ini kami ke Sebayor untuk oper wira ke kapal Dive nya kami snorkling juga disini, sambil nunggu Wira kami main ke Kanawa untuk trekking bagi yang masih sanggup dan snorkling lagii (disini spot bintang laut terbuanyaak dan cantikk), di Kanawa bisa juga leyeh-leyeh di gazebo karena ada resort (tentunya harus pesan makan/minum dulu ya biar gak d usir sama penjaganya). Saya, bang ruben, budi, cayi dan vici ditemani bang Hanes masih sanggup (disanggup-sanggupin) treking ke atas bukit Kanawa di tengah hari bolong.. asli siang itu anginnya irit banget.. kebayang kan panas tapi gak ada angin. Setelah treking, pada nyemplung untuk snorkling, kalau saya, budi dan kak de udah males kena air jadi nonton mereka aja main air.
bukit kanawa - belum puncak |
teduh |
Add caption |
bonus ! |
Terakhir kami ke Bidadari, pak Mat sengaja nyalain lagu dan speaker kuencengg dihari terakhir ini.. otomatis kami joget-joget di atas kapal.. mulai dari joget india sampai lipsync ala boyband westlife.. lol. di sini kami bisa bersantai juga snorkling.
Selama LOB kerjaanya ya cuman makan tidur snorkling trekking haha hihi dan seterusnya.. berasa gak berguna dan gak produktif dh.. tapi nikmati sajalah liburanmu karena tak lama lagi kita harus kembali kekehidupan nyata yang keraass haha
Gak butuh waktu lama untuk sampai di Labuan Bajo, karena Bidadari letaknya bersebrangan sama Labuan bajo. Hiksss.. sedih juga pisah sama pak Mat (kapten sekaligus head chef) & crew (bang Hanes & Saiful) yang setia menemani snorkling - treking. Terimakasih untuk masakan yang enak-enak, dan keramahannya yang superrr. Semoga bisnis pak Mat semakin jaya dan kita bisa ketemu lagi tahun depan untuk eksplor ALOR !!
Malam terakhir kami menginap di penginapan Mentari (bawah resto Mediteraneo), dekat dari Pelabuhan sekamar isi 2 orang 150 ribu bisa di isi bertiga dengan ekstra bed (75K incl breakfast). Disini air berlimpah daripada di bajoview hoho
video olahan saya :
Colab dan mix video olahan Wira :
Contact Person :
Kapal pak Mat 082145704054 ig nya @komodoalor